Selasa, 12 November 2013

Auditing

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa,karena atas berkah,rahmat dan karunia-Nya,penyusunan karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu bahan belajar mahasiswa agar mengerti tentang audit. Dalam karya ilmiah ini disajikan materi pembelajaran secara sederhana, efektif, dan mudah dimengerti yang disertai contoh-contohnya. Akhirnya, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Saran dan kritik yang membangun akan kami terima dengan hati terbuka agar dapat meningkatkan kualitas karya ilmiah ini. Terimakasih

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah Bagi sebagian orang masih sulit membedakan proses auditing dengan proses akuntansi. Dimana dua hal tersebut adalah berbeda. Untuk itu perlu adanya pembahasan mengenai apa yang dimaksud dengan auditing dan akuntansi tersebut.
 1.2 Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan auditing?
- Apa tujuan dari auditing?
- Apa perbedaan audit dengan akuntansi?
- Apa saja jenis-jenis audit?

BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Auditing
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen serta catatan dan bukti-bukti pendukungnya. 2.2 Tujuan Auditing Tujuan auditing adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen.
2.3 Perbedaan Audit dengan Akuntansi Akuntansi adalah proses pencatatan transaksi dari mulai pembuatan jurnal, buku besar, sampai penyusunan laporan keuangan. Sedangkan, Auditing adalah proses pemeriksaan yang dimulai dengan pemeriksaan laporan keuangan, buku besar, sampai dengan pemeriksaan bukti-bukti. 2.4 Jenis-jenis audit
 Ditinjau dari luasnya pemeriksaan :
a. General audit (pemeriksaaan umum)
Pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
b. Special audit (pemeriksaan khusus)
Pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor tanpa perlu memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
 Ditinjau dari jenis pemeriksaan :
a. Management Audit (Operational Audit)
Kegiatan pemeriksaan terhadap kegiatan operasi perusahaan
b. Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaaatan)
Menentukan kesesuaian dengan kondisi atau aturan tertentu
c. Internal Audit (Pemeriksaan Intern)
Pemeriksaan efektivitas perusahaan oleh auditor internal
d. Computer Audit
Pemeriksaan oleh KAP yang memproses data akuntansi dengan EDP system
2.5 Jenis-jenis Pendapat Auditor Menurut PSA 29 SA Seksi 508 (Standar Profesional Akuntan Publik), ada lima pendapat akuntan yaitu :
1. Pendapat wajar tanpa syarat
 Semua elemen laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim dan diterapkan secara konsisten.
2. Pendapat wajar tanpa syarat dengan penjelasan
 Laporan keuangan disajikan dengan secara wajar tetapi auditor merasa perlu/penting member informasi tambahan.
3. Pendapat wajar dengan syarat
 Laporan keuangan disajikan secara wajar tetapi ada beberapa elemen yang dikecualikan tetapi tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
4. Pendapat tidak wajar
 Ditemukan ketidakwajaran yang material dalam elemen-elemen laporan keuangan
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat
 Terjadi bila adanya ketidakpastian yang luar biasa, pembatasan yang luar biasa terhadap hal biasa, serta auditor tidak bebas dalam hubungannya dengan klien.

BAB III Kesimpulan
3.1 Kesimpulan Dari penjelasan diatas, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa proses auditing berbeda dengan proses akuntansi. Dimana auditing adalah proses pemeriksaan laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen. Audit memeriksa apakah laporan keuangan yang bdisajikan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar